Pembelajaran Bahasa Jepang di SMA merupakan salah satu pembelajaran bahasa yang sudah tidak asing lagi untuk diajarkan. Namun tidak demikian dengan SMAN 1 Kramat. Di sini, pembelajaran Bahasa Jepang baru diadakan di tahun ajaran baru periode 2012/2013 atau baru berjalan sekitar 8 bulan terakhir. Pembelajaran Bahasa Jepang yang sangat baru bagi siswa SMAN 1 kramat ini memunculkan berbagai macam respon. Ada siswa yang sangat antusias mengikuti pelajaran Bahasa Jepang, ada yang biasa saja dan ada pula yang tidak terlalu tertarik.
Bagi siswa yang memiliki antusias tinggi dengan Bahasa Jepang, mereka begitu cepat menangkap materi yang diajarkan. berbeda dengan siswa yang memiliki antusias rendah butuh lebih banyak waktu menangkap materi yang diajarkan. Oleh karena itu, variasi metode pengajaran dan media pembelajaran sangat diperlukan sehingga bisa menumbuhkan minat siswa untuk belajar Bahasa Jepang.
Salah satu media yang digunakan untuk pembelajaran adalah media audio visual. Media audio visual memiliki pengaruh yang cukup besar di dalam pembelajaran Bahasa. Pada pembelajaran Bahasa Jepang, di sini digunakan video pembelajaran agar siswa dapat melihat gambaran nyata penggunaan bahasa, sehingga siswa memiliki pengetahuan bagaimana mengaplikasikan pelajaran yang telah diajarkan.
Video pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran Bahasa Jepang bisa didapat dari berbagai macam sumber. Di SMAN 1 Kramat, untuk materi pembelajaran Bahasa Jepang bab perkenalan diri, video pembelajaran yang digunakan adalah video belajar bahasa jepang yang diunduh dari situs resmi Japan Foundation. Video berdurasi 8 menit ini memperlihatkan seorang siswa pertukaran pelajar yang berasal dari Inggris. Siswa tersebut bernama Erin. Di dalam video tersebut, Erin sebagai siswa dari inggris mencoba memperkenalkan dirinya dalam Bahasa Jepang di depan teman-teman barunya yaitu orang jepang asli.
Video Erin ini diputarkan di Kelas XII IPS 2 dengan Bantuan LCD yang diarahkan ke dinding kelas bagian belakang. Semua siswa memperhatikan bagaimana Erin memperkenalkan dirinya dengan ekspresi yang masih sedikit canggung mengucapkan perkenalan dalam Bahasa Jepang. Seluruh siswa memperhatikan dengan antusias pada pemutaran video Erin. Setelah Erin memperkenalkan dirinya, semua siswa tepuk tangan seakan-akan Erin memperkenalkan diri di depan mereka. Setelah pemutaran video selesai, siswa meminta video Erin diputar lagi. Antusias siswa memperhatikan masih sama seperti pemutaran pertama video. Setelah pemutaran selesai, siswa disuruh memberi kesimpulan isi dari video tersebut dan apa saja yang tadi telah dikatakan oleh Erin. Dari pemutaran video tersebut, siswa yang sebelumnya telah mempraktekan perkenalan diri dalam bahasa jepang tanpa melihat contoh video Erin, bisa lebih memahami bagaimana memperkenalkan diri dalam Bahasa Jepang dan bagaimana mengimprovisasi sehingga tidak harus selalu mengacu pada teks pelajaran.